SEMERU ( KURANG SATU) #1

22.53




Mei 2016

Sepulang gue dari marathon trip Pahawang - Harapan, gue merasa jengah aja sama dunia travelling gue. Nope, bukan bosen , karena ya gamungkin juga gue bosen sm aktifitas 'gila' gue ini. Cuma ada hal yang mesti gue coba di luar batas kemampuan gue . Dari situlah sebuah ide gila dan sakit muncul. Yaitu gak lain dan gak bukan adalah gue mencoba untuk : Hiking a.k.a Naik Gunung.

Kenapa gue bilang diluar batas ?

Karena basicly, gue salah satu traveller yang males repot, so destinasi yang geu datengin rata-rata yang bawaan alias isi tasnya cukup simple, tanpa gear khusus atau peralatan apapun. Dan, naik gunung itu peralatan nya yawlaaa banyak banget untuk dipertimbangkan . Daya tahan dingin sama medan yang bakal di daki, isi keril, logistik, latihan fisik dan segudang persiapan yang njelimet.

but you know what ? the more it scares me, the more i'll made it true .


jadilah , di siang hari itu gue nge Whatsapp salah satu temen gereja gue yang udah kayak kakak perempuan gue, pls meet her, Ka Astra.
Dia juga newbie di bidang pendakian, but at least she's already conquer Merbabu firstly, dan dia juga habis pulang dari Prau.

oh ya have i ever told you which mountain i really wanted to go ?

Semeru.

not bcs 5cm or any other shit, but yes, if i could hike, my first mountain must be it.

Awalnya cuma iseng-iseng berhadiah, dan malah diseriusin seserius-seriusnya .

Mamam tuh klo! hahaha

Setelah dia tanya budget dan nyari bantuan kawannya (yang kelak akan jadi partner berantem gue tigahari di Semeru), maka kami langsung beli tiket matramaja untuk pulang dan pergi.

ketika tiket udah dipesen, gue langsung ciut.

kenapeeeeee lo pilih atap jawaaaa klohhhh biasa main ama ombak hih! *nelen ludah*


Juni'16

Minggu terakhir sebelum lebaran, Ka Astra ngajak gue ke salah satu acara komunitas pendakiannya buat bukber, dengan alasan mau cb ketemu sama partner pendakian kita kelak.
Tapi nasib sepertinya berkata lain, Karena malem itu bukan pertemuan pertama kami. Dan gue cuma kenalan sama beberapa dari mereka . Ya, belum sampe nemu jodoh juga sih haha.


Agustus'16

H-14

Ka Astra mulai bikin group untuk gue, dia dan partner gue itu berdiskusi secara group. Nentuin logistik sampe checklist gear.
First Impression gue dalam group itu.
Fix ini partner gue ngeselin. Jawab nya sekenanya, kadang sarkas.

Jadi ada komen dia di grup itu kek gini:


Siapin fisik kalian yah, soalnya gunung di bulan Agustus agak rawan .



Gue : Kenapa emgnya bang ?

Doi : kalian liat aja banyak kan memorial pendaki hilang di bulan2 Agustus

Gue : *glek* Bye!

Sarkas bgt sih mz!

Dan gue anggap sarkasme si abang itu adalah warning untuk gue lebih rajin lari di minggu pagi atau lebih prepare lagi peralatan yang gue bawa.

Hari yang gue tunggu pun tiba, dan keberangkatan gue tepat jatuh di hari milad gue yang ke 22. HAHA!

Sejenis menghadiahi diri sendiri sebuah 'puncak' yang out of logic .

Hari H gue meluncur dari kantor sekitar pukul 1 siang dan kereta gue berangkat jam 3.15, masih punya waktu untuk beli tambahan logistik seperti nuggets dll .
Dan setelah pontang panting tibalah gue di stasiun dan masih ada waktu utk print tiket ternyata.

Fyi, sekarang sistem print tiket berlaku hanya 12 jam sebelum keberangkatan dan tiket hanya bs di print di stasiun keberangkatan . Peer banget gak sih utk traveller serba mepet macam gue *gigitin keril*


Nah, masalah kedua muncul ketika Ka Astra belom nyampe dan si abang sarkas udah sampe. Intinya sih gue harus ketemu duluan sama doi tanpa si kakak.
Yaoloh mudah-mudahan pertemuan pertama ini gabikin gue ilfeel selama 3 hari kedepan yaolohhhh.

Chat-chat di group janjian depan dunkin.

Celingak celinguk gak nemu.


Grrrrhhh.

Sejenis demit halus rupanya ni orang keknya.


Abang dimana ?

*typing*

Aku udah depan Dunkin

*typing*

Gue udah depan Indomart....


Kampreeeeettt katanya depan Dunkin. hhhh. Sabar yah cantik. Ntar di Semeru jorokin aja lah dia ke jurang.

Kalo gue tulis semua proses cari mencari gue bakal gak kelar dua hari, so gue persingkat demi efisiensi , alhasil kami bertemu dalam kurun waktu 20 menit.

Hendra .

Claudy.

Gue langsung duduk dan meng-observe mahkluk sarkas nan sengak ini.

Sneakers.

Jeans.

Smoker.

gue sejenis lagi mau kopdar sama anak tongkrongan mana gitu .

Agak nafas lega sih, seenggaknya dia rapih, wangi dan gak gondrong kayak mas-mas pertama yang gue salah senyumin.

Jam 3 kak astra finally tiba.

Dan si abang unknown yang satu lagi belum kelihatan batang hidungnya .

Si abang Hendra pun mulai panik nelfonin.

Gue sih pasang muka lugu nan polos yang penting ada kak astra hehe.

Terpaksa kami boarding tanpa si abang yang telat itu, dan buru-buru kami cari gerbong kami dan ternyata diujung sekaleeeeh.

Disini lah drama film 5cm terjadi .

Sampe peluit ditiup si abang unknown masih gak keliatan batang hidungnya. Dan si bang Hendra bediri ngelongok di pintu kereta berharap ada sosok yang lari-lari .

namun di film tetaplah beda dengan realitas.

gak ada pria lari lari bawa keril.

gak ada Igor Saykoji yang ditarik Fedi Nuril

yang ada cuma Hendrawan yang tertunduk lesu dan Claudia Meriyan yang lagi asyik buka Happy Toz.

--


Gue membuka mata.

Hmm sudah gelap, dan apa ini ?

Si manusia sarkas ini ternyata udah asik banget sender-sender di bahu gue yang empuk.

Pantesssssssss ngana pe pundak pegal jo!

Gue gerak-gerak pun dia tetep nempel dipundak gue. Hasrat pengen toyor begitu memuncak. Ahhh gimana dongg.
Gue tahan dengan memikirkan masa depan gue 3 hari di gunung. Dia yang masak klo!


muka jail Ka Astra






16 jam kedua kalinya gue sejak 3 tahun yang lalu.

Bertiga dengan Tampsis sehabis trip Bali, dan kali kami bertiga juga, satu kakak dan satu abang pelor. Huh.

--


14 Agustus 09.00wib


*ngulet*

udah mau sampe yah ?

Si abang sarkas baru banget. Dan kabar pundak gue pegel perih gimana gituh. Secara semaleman dia anteng banget senderan.
Kalo dia pacar gue sih ikhlas . Lah ini ?


Malang pagi itu rame khan maeeen. Semua pendaki 'pulang kampung'. Semua bertujuan sama. Suatu desa di pinggir Malang. Untuk suatu puncak.

Mahameru.


ya, kami semua pasti ingin menghabiskan momentum tujuhbelasan di Semeru, atap Jawa. Puncak Abadi Para Dewa.

Rute yang dituju dari Malang adalah Pasar Tumpang - Desa Ranu Pani - Semeru

dan utk segala akomodasi udah dikoordinir sama si bang Hendra .
Kami patungan dengan group lain sehingga sampe di suatu basecamp pendakian di Tumpang.

kalo gasalah namanya basecamp Bang Wildan .
Ehiya bener aja, pas sampe ruameeeee bener. Sampe ada aki-aki juga.
Gue sebagai pendaki mula-mula langsung jiper.
Salah pilih gunung keknya gue .....................................


Nyempetin mandi dan keramasan (Kak Astra sih, gue enggak) kami yang nyaris ditinggal rombongan jeep langsung bergegas ke jeep kami dan menuju Ranu Pani.


Ah, kelodih beneraaaaan ke Semeruuuuuuu!










You Might Also Like

0 comments

Like us on Facebook